Sabtu, 14 April 2012

ME


TENTANGKU
Saya Dedi Priyanto, anak pertama dari 3 bersaudara.Saya lahir 24 tahun yang lalu di sebuah kota kecil di Jawa Tengah yaitu Pemalang. Mungkin tidak banyak orang kenal ataupun familiar dengan kota ini. Tapi menurut saya inilah kota dengan segudang kenangan dan segudang sejarah juga segudang inspirasi bagi penduduk aslinya . Karena banyak sesuatu yang unik di dalamnya, banyak temen –temen saya dari luar daerah yang mengatakan kalau orang2 asli Pemalang terkenal ramah,ulet,dan pantang menyerah.
Pernyataan itu saya dapatkan setalah saya merantau selama kurang lebih selama 5 tahun ini. Pasti anda bertanya-tanya, saya merantau setelah lulus SMK Texmaco Pemalang pada tahun 2006.

Sebenarnya itupun bukan kemauan saya, ini karena semata tunututan ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai saya melanjutkan ke jenjang kuliah. Saya sebenarnya anak yang yang mempumyai  kemampuan diatas rata-rata, saya anaknya pendiam, tapi mudah bergaul dengan siapa saja termasuk sama pemabuk-pemabuk kampung sekalipun.

MASA KECILKU YANG TAK TERLUPAKAN
Kembali lagi ke masa kecil saya, seperti yang telah diceritakan sebelumnya.Saya di lahirkan di keluarga yang biasa-biasa saja.Bapak Ibu bekerja sebagai petani. Saya tinggal dekat dengan keluarga ibu saya, keluarga ibu saya di kampumg sangat terkenal dengan keluarga dengan anak-anaknya yang pintar di sekolah, Mungkin saya salah satunya.
Kehidupan kecil saya cukup bahagia, punya banyak temen bermain bersama teman sebaya. Yah, itulah masa kecil saya, yang sekarang entah dimana mereka. Saya tinggal di sebuah dusun kecil bernama Tambakyudha,dengan nama desa Bojongnangka. Kemudian saya mulai menuntut ilmu di Taman kanak-kanak Yudha Shakti,Bojongnangka. Disinilah saya mulai belajar bersosialisasi, saya punya sahabat namanya Yitno,dia berbadan besar,anaknya berani,dia kebetulan tetangga saya dan juga teman main saya di rumah. Saya merasa terlindungi berteman dengan dia, karena saya jujur anaknya penakut, selalu mengalah sama  lawan. Saya masih ingat indah betul masa-masa di taman kanak-kanak ini. Mungkin orang-orang di kampung saya menganggap kalau sekolah di taman kanak-kanak hanya membuang uang saja, karena seringnya mangadakan tour pariwisata. Tapi orang tuaku beranggapan lain karena belajar sejak dini akan membuat mental anak lebih siap ketika masuk ke sekolah dasar.
Hari itupun tiba, pendaftaran untuk masuk sekolah dasar dibuka. Orang tuaku mendaftaran saya di Sekolah Dasar Negeri 03 Bojongnangka. Ini memang sekolah tradisi di keluarga kami. Seperti biasanya jika hari pertama masuk sekolah orangtua dan anak-anak sibuk dari menjelang subuh sampai pagi, karena harus mengantar anaknya untuk mencari tempat duduk di kelas/sekolah barunya . Tapi lain dengan orangtua saya, mereka hanya menitipkan saya kepada orangtua Wayitno,teman saya. Kemudian kami berangkat sekolah seperti biasa,pagi jam6. Tak perlu rebutan karena semua bangku tersedia untuk semua murid. Hari-hari saya lalui, kenal teman baru, guru baru, dan suasana baru. Sampai sutu ketika tepatnya waktu kelas 3. Saya menyaksikan Fitnah yang dilakukan oleh anak seumuran kelas 3 SD, ini terjadi saat kelas belum ada gurunya, dan salah satu anak kelas 3 yang bernama Gagah membuat gadud di kelas dengan memukul-mukul meja, seketika itu guru pun dating karena mendengar sura gaduh tersebut.kemudian si guru menanyakan pada kita semua, kemudian Gagah yang mewakili jawaban kami yaitu dengan menuduh Muji yang menjadi biang kegaduhan ini,Muji adalh musuh Gagah jika di rumah. saya dan teman lainya terdiam karena takut pada keberadaan Gagah, karena di daerah dia terkenal dengan kelompok daerah yang suka berantem. Muji pun diusir oleh guru tersebut, keluar dari sekolah ini. Sampai akhirnya dia (Muji) tidak mau melanjutkan sekolah lagi.
(bersambung)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda